Bendera Tak Kunjung Naik Hingga Indonesia Raya Dinyanyikan 2 Kali, Paskibra Menangis



Anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) menangis lantaran sempat gagal menaikkan bendera merah putih dalam ucapara HUT RI ke 71 di lapangan Haji Adam Malik, Siantar, 17 Agustus 2016.
Lagu Indonesia Raya sudah selesai dinyanyikan. Namun, bendera tak kunjung naik lantaran tersangkut. Akhirnya lagu Indonesia Raya dinyanyikan dua kali.

Sejak awal proses pengibaran bendera, sebenarnya upacara berjalan lancar. Sebagai pembawa baki adalah Fani Cicilia Boru Tarigan menerima bendera dari Pembina upacara Penjabat (Pj) Walikota Siantar Jumsadi Damanik dan masih berjalan dengan baik.


Namun kendala bermula ketika Paskibraka hendak mengerek bendera. Bendera merah putih sudah dibentangkan dan kemudian lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Namun bendera tak kunjung naik. Terjadi kepanikan.
Pelatih Paskibra lantas masuk ke lapangan membawa sebuah pengkait dan akhirnya bendera kembali dikerek. Prosesi pengibaran bendera baru bisa berjalan lancar dan lagu Indonesia Raya kembali dinyanyikan.


Seusai prosesi pengibaran bendera, Paskibraka meninggalkan Lapangan Adam Malik diiringi tepuk tangan dari seluruh masyarakat Kota Siantar tanda dukungan kepada pengibar bendera yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Sambil berjalan, pengibar bendera tampak menangis. Meski begitu, mereka tetap berjalan tegak sampai ke belakang Balai Bolon. Ketika berada di belakang Balai Bolon, tangisan mereka pecah.
Salah seorang personil TNI memberikan semangat kepada pasukan pengibar bendera, dengan menyebutkan bahwa mereka telah berhasil melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.
“Itu kendala kecil, yang sudah bisa kalian atasi, kalian tetap berhasil melaksanakan tugas, kalian hebat, jangan menangis, itu biasa, tetap semangat,” ujarnya.


Tiga pejabat Pemko Siantar yakni Kadispenjar Resman Panjaitan, Kepala BPBD Daniel Siregar, dan Kepala BLH Jekson Gultom memberikan semangat dengan tepukan tangan, yang diikuti oleh seluruh masyarakat. Bahkan salah seorang ibu menyebutkan, mereka memiliki mental pejuang.
“Mental baja orang ini, salut aku lihatnya. Enggak ada salah orang ini,” ujar ibu tersebut.


Meski begitu, Ketua DPRD kota Siantar Eliakim Simanjuntak menegaskan bahwa insiden itu menjadi tanggungjawab
Pemerintah Kota (Pemko) Siantar.

“Pemko harus bertanggungjawab di sini. Jangan anak-anak (Paskibraka) yang disalahkan,” tegasnya.


Ditanya apakah terjadinya kesalahan itu lantaran kurangnya persiapan dari Paskibraka, Eliakim tidak membenarkan.
“Kalau dibilang kurang persiapan, sudah ada persiapan dari kemarin-kemarin. Semalam pun sampai jam 6 sore mereka masih latihan di lapangan,” ujarnya.
Atas kejadian itu, Eliakim berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi kedepannya. “Harapannya kedepan jangan terulang lagi lah. Biarlah itu jadi pembelajaran,” harapnya.
(TH/fes/ms/jpg/nin)

Subscribe to receive free email updates: